Laman

Kamis, 11 Agustus 2016

budaya nusantara bernilai syar'i yang hampir dilupakan

hijab....
hijab masih sangat menarik untuk dibahas, apalagi akhir-akhir ini hijab semakin ngetrand di pasaran asia khusus nya indonesia.

banyak opini yang memahami dan memposisikan hijab dengan sudut pandang yang berbeda.
dalam alquran sendiri telah dikupas hukum hijab itu wajib.
namun ada juga juga yang beranggapan "hijab itu budaya Arab! bukan budaya Nusantara!"
wwiitss pernyataan seperti ini banyak kita dengar ditengah masyarakat kita bahkan ada juga dari kalangan yang baground nya mafhum tentang agama.
yang ngomong hijab itu bukan budaya nusantara, mereka yang belum memahami budaya nusantara sepenuhnya. 

perkenalkan RIMPU, Rimpu adalah busana wanita Bima yang menggunakan dua lembar (dua sando’o)
sarung untuk bagian atas dan bawah. Sedangkan kaum lelakinya tidak memakai rimpu tetapi”katente” (menggulungkan sarung di pinggang). Rimpu dibagi menjadi dua model Rimpu yaitu Rimpu Mpida RimpuColo.    
                                                                                                                      
*Rimpu Mpida khusus untuk gadis Bima yang belum menikah, dalam budaya Bima wanita tidak boleh  memperlihatkan wajahnya. model ini sering disebut juga cadar ala Bima.                                               





*Rimpu Colo diperuntukkan buat ibu-ibu atau wanita yang sudah menikah.


begitulah, bisa kita raasakan pengaruh islam sangatlah kuat terhujam dalam budaya nusantara. jadi yang mengatakan bahwa hijab hanya sekedar "budaya arab" ialah mereka yang liberal dan terkotakan dalam pemikiran sempit warisan penjajah.

bahkan dulu para wanita keraton kesultanan yogyakarta pada berhijab. adapun pakaaiaan kebaya dan kemben, dahulunya adalah pakaian yang dipakai oleh budak-budak yang dikirim raja bli untuk sultan-sultaan di yogya sebagai hadiah. 
namun setelah kekalahan pangeran diponegoro dalam perang jawa (1830), budaya baraat yang dibawa oleh penjajah kafir belanda sangatlah kuat merasuki kehidupan dikeraton, sehingga bisa kita lihat, hari ini budaya kita jauh dari syar'i. namun para penjajah tidak berhasil menghancur syariat secara keseluruhan, buktinya budaya syar'i peninggalan kesultanan Bima berbekas hingga zaman sekarang.

lha kok sepi pengedukasian tentang budaya nusantara yang satu ini, saya juga baru tahu  tentang budaya kita yang satu ini (Rimpu red) . malah yang lebih ditonjolkan adalah budaya-budaya yang jauh dari syari'at. yah begitulah lah keadan sekarang hari demi hari syariat mulai dikukus habis.

benar yang dikatakan "Architects of Deception - author Juri Lina"
Ada tiga cara atau langkah untuk melemahkan dan menjajah sebuah bangsa.
Pertama. Kaburkan Sejarahnya
Kedua. Hancurkan bukti bukti sejarah bangsa itu sehingga tidak bisa diteliti dan dibuktikan kebenarannya.
Ketiga. Putuskan hubungan mereka dengan leluhurnya dengan mengatakan bahwa leluhur itu bodoh dan primitif.

yah, begitulah tantangan zaman, yang pasti bisa kita simpulkan baahwa 'hijab syar'i" tren sepanjang masa. dulu, kini, dan nanti. kapanpun, dimanapun. (AS)



Tidak ada komentar: